Tempat wisata Goa Pindul, yang sekarang sudah disulap jadi object wisata alam susur gua bawah tanah menjadi 'produk wisata jualan ' penduduk Bejiharjo, dapat mengisap beberapa wisatawan untuk hadir ke desa Bejiharjo.
Goa selama 350 meter yang unik, pengunjung baru dapat nikmati alam bawah tanah itu dengan memakai tubing, atau pelampung yang datang dari ban dalam truk sebab jalan gua yang terendam saluran sungai. Beberapa pengunjung dapat telusuri tiga ruangan di Goa Pindul, nikmati bentukan alami pada bagian atap serta basic gua yang berisi stalagtit serta stalagnit
Baca juga: wisata serang purbalingga dan kebun selfie bukit sikopyah
Bisa saja tidak ada yang menyangka, salah seseorang ibu berkerudung yang semenjak awal mengikuti beberapa wisatawan, nyatanya bertindak menjadi pemandu perjalanan. Dia lakukan tindakan tidak ubahnya pemandu wisata profesional. Tidak ada satupun gimmick wisata dalam gua yang lepas dari pemaparannya. Tiap-tiap pertanyaan peserta cave tubing tur dia jawab spontan. Satu deskripsi profile ibu-ibu desa asal Gunungkidul yang tidak sempat terbayangkan awal mulanya.
Baca juga: agrowisata lembah asri purbalingga dan wisata purbalingga
Yudan Hermawan bercerita, melalui kerja kolosal masyarakat, desanya sekarang dapat membuahkan omset minimum Rp2 miliar per tahun. Masyarakat juga sekarang tidak kembali cemas bila musim kemarau panjang datang. Pada saat tanah-tanah pertanian tidak kembali optimal memberi hasil, mereka dapat jadikan lokasi wisata desa yang mereka namakan Wirawisata menjadi lumbung penghasilan.
“Bisa disaksikan, sekarang beberapa pemuda bergabung di desa untuk mengoptimalkan kekuatan wisata Goa Pindul. Sesaat beberapa ibu-ibu kami berdayakan untuk mempersiapkan beberapa makanan ciri khas desa, menjadi sisi dari wisata kuliner di sini,” tutur Yudan.
Dari Gunungkidul, berubah dikit ke Kabupaten Sleman, di Kecamatan Cangkringan, desa Umbulharjo ada dusun Pentingsari. Dusun ini sebenarnya tidak tawarkan lokasi wisata spesial seperti Desa Wirawisata di Bejiharjo. Akan tetapi Dusun Pentingsari sekarang jadi salah satunya desa wisata yang cukuplah prominen, serta beberapa wisatawan mesti jauh-jauh hari pesan agenda kunjungan agar bisa nikmati keasrian nuansa pedesaan di Dusun Pentingsari.
Dikatakan Doto Yogantoro, Kepala Pengelola Desa Wisata Pentingsari (Dewi Peri), tidak seperti di Bejiharjo, dusunnya tidak tawarkan keunggulan terkecuali kehidupan sosial serta budaya penduduk dan keaslian dusun tersebut.
Beberapa pengunjung, kata Doto, akan di tawarkan untuk tinggal di beberapa homestay yang disiapkan masyarakat, serta akan hidup serta bersosialisi seperti bagian keluarga sang pemilik homestay. “Selama ada di Pentingsari, mereka bisa menjadi sisi dari keluarga kami, hingga mereka tidak terasa menjadi tamu. Mereka akan ikuti semua pekerjaan penduduk keseharian disana, itu yang kami menawarkan. Keaslian kehidupan penduduk dusun,” kata Doto waktu bincang-bincang di Desa wirawisata Bejiharjo.
Jadi usaha yang berkembang di Pentingsari ialah usaha penyewaan penginapan, atau homestay, plus kuliner yang disiapkan langsung oleh penduduk ditempat. Disebutkan Doto, service yang ramah dari masyarakat ditempat ikut jadi 'jualan' penting Dusun Pentingsari.
“Bahkan kami mempersiapkan team spesial dadah-dadah (pelambai tangan), hingga beberapa tamu terasa akrab serta kerasan. Berikut yang jadi jalan pemasaran kami, beberapa tamu yang mengemukakan pengalaman mereka di Dusun Pentingsari pada rekan-rekan mereka,” kata tutur Doto.
Momen tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke negeri, terutamanya ke lokasi DI Yogyakarta begitu digunakan oleh beberapa tokoh desa serta dusun seperti Yudan serta Doto untuk 'menjual' kekayaan sosial budaya desa mereka.
Majalah Travel & Leisure sempat merilis hasil survey yang menyebutkan 15 Pulau Terunggul yang harus didatangi oleh beberapa wisatawan mancanegara. Dari rincian 15 pulau itu, Pulau Jawa , Bali, serta Lombok tempati rincian paling atas, mengangkangi Maladewa, Waiheke di Selandia Baru, ataupun Palawan di Filipina serta Mauritius.
Goa selama 350 meter yang unik, pengunjung baru dapat nikmati alam bawah tanah itu dengan memakai tubing, atau pelampung yang datang dari ban dalam truk sebab jalan gua yang terendam saluran sungai. Beberapa pengunjung dapat telusuri tiga ruangan di Goa Pindul, nikmati bentukan alami pada bagian atap serta basic gua yang berisi stalagtit serta stalagnit
Baca juga: wisata serang purbalingga dan kebun selfie bukit sikopyah
Bisa saja tidak ada yang menyangka, salah seseorang ibu berkerudung yang semenjak awal mengikuti beberapa wisatawan, nyatanya bertindak menjadi pemandu perjalanan. Dia lakukan tindakan tidak ubahnya pemandu wisata profesional. Tidak ada satupun gimmick wisata dalam gua yang lepas dari pemaparannya. Tiap-tiap pertanyaan peserta cave tubing tur dia jawab spontan. Satu deskripsi profile ibu-ibu desa asal Gunungkidul yang tidak sempat terbayangkan awal mulanya.
Baca juga: agrowisata lembah asri purbalingga dan wisata purbalingga
Yudan Hermawan bercerita, melalui kerja kolosal masyarakat, desanya sekarang dapat membuahkan omset minimum Rp2 miliar per tahun. Masyarakat juga sekarang tidak kembali cemas bila musim kemarau panjang datang. Pada saat tanah-tanah pertanian tidak kembali optimal memberi hasil, mereka dapat jadikan lokasi wisata desa yang mereka namakan Wirawisata menjadi lumbung penghasilan.
“Bisa disaksikan, sekarang beberapa pemuda bergabung di desa untuk mengoptimalkan kekuatan wisata Goa Pindul. Sesaat beberapa ibu-ibu kami berdayakan untuk mempersiapkan beberapa makanan ciri khas desa, menjadi sisi dari wisata kuliner di sini,” tutur Yudan.
Dari Gunungkidul, berubah dikit ke Kabupaten Sleman, di Kecamatan Cangkringan, desa Umbulharjo ada dusun Pentingsari. Dusun ini sebenarnya tidak tawarkan lokasi wisata spesial seperti Desa Wirawisata di Bejiharjo. Akan tetapi Dusun Pentingsari sekarang jadi salah satunya desa wisata yang cukuplah prominen, serta beberapa wisatawan mesti jauh-jauh hari pesan agenda kunjungan agar bisa nikmati keasrian nuansa pedesaan di Dusun Pentingsari.
Dikatakan Doto Yogantoro, Kepala Pengelola Desa Wisata Pentingsari (Dewi Peri), tidak seperti di Bejiharjo, dusunnya tidak tawarkan keunggulan terkecuali kehidupan sosial serta budaya penduduk dan keaslian dusun tersebut.
Beberapa pengunjung, kata Doto, akan di tawarkan untuk tinggal di beberapa homestay yang disiapkan masyarakat, serta akan hidup serta bersosialisi seperti bagian keluarga sang pemilik homestay. “Selama ada di Pentingsari, mereka bisa menjadi sisi dari keluarga kami, hingga mereka tidak terasa menjadi tamu. Mereka akan ikuti semua pekerjaan penduduk keseharian disana, itu yang kami menawarkan. Keaslian kehidupan penduduk dusun,” kata Doto waktu bincang-bincang di Desa wirawisata Bejiharjo.
Jadi usaha yang berkembang di Pentingsari ialah usaha penyewaan penginapan, atau homestay, plus kuliner yang disiapkan langsung oleh penduduk ditempat. Disebutkan Doto, service yang ramah dari masyarakat ditempat ikut jadi 'jualan' penting Dusun Pentingsari.
“Bahkan kami mempersiapkan team spesial dadah-dadah (pelambai tangan), hingga beberapa tamu terasa akrab serta kerasan. Berikut yang jadi jalan pemasaran kami, beberapa tamu yang mengemukakan pengalaman mereka di Dusun Pentingsari pada rekan-rekan mereka,” kata tutur Doto.
Momen tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke negeri, terutamanya ke lokasi DI Yogyakarta begitu digunakan oleh beberapa tokoh desa serta dusun seperti Yudan serta Doto untuk 'menjual' kekayaan sosial budaya desa mereka.
Majalah Travel & Leisure sempat merilis hasil survey yang menyebutkan 15 Pulau Terunggul yang harus didatangi oleh beberapa wisatawan mancanegara. Dari rincian 15 pulau itu, Pulau Jawa , Bali, serta Lombok tempati rincian paling atas, mengangkangi Maladewa, Waiheke di Selandia Baru, ataupun Palawan di Filipina serta Mauritius.
Komentar
Posting Komentar